Table of Contents

Arisan

Berdasarkan pengertian dari KBBI, arisan adalah kegiatan mengumpulkan uang atau barang yang bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yang memperolehnya, undian dilaksanakan dalam sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya. Hal yang senada juga disampaikan oleh gramedia tentang arisan, dimana arisan sendiri bisa menjadi sebuah metode untuk membantu masyarakat dalam menabung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arisan adalah sebuah metode pengumpulan dana dalam bentuk agenda sosial yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan / keinginan tertentu atau menjadi metode menabung dalam masyarakat.

Tujuan

Terus apa ya yang jadi tujuan dari diadakannya arisan? Kenapa peserta arisan gak langsung aja menabung di bank? Atau mungkin tipe tabungan lainnya seperti deposito dan teman-temannya?

Ternyata arisan bukan hanya menjadi sebuah ajang pengumpulan dana semata. Sesuai dengan penjelasan di bagian sebelumnya, arisan juga merupakan sebuah agenda sosial sehingga pada saat yang bersamaan, arisan bisa membantu keuangan sekaligus tempat bersosialisasi. Secara mendetail, berikut adalah beberapa tujuan dari diadakannya sebuah arisan.

  1. Sarana menabung

  2. Agenda sosialisasi

  3. Memenuhi kebutuhan

Arisan sebagai sebuah saran menabung didapat dari inti kegiatan arisan itu sendiri, dimana setiap anggota arisan akan diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah uang tertentu kepada pengelola dalam periode tertentu. Ketika sudah giliran peserta arisan menerima manfaat dari arisan, maka dia secara tidak langsung sudah mendapatkan manfaat dari tabungannya itu sendiri.

Berbeda dengan arisan sebagai agenda sosialisasi, tujuan ini didapatkan dari proses arisan yang biasanya dilakukan dengan cara berkumpul di suatu tempat, biasanya rumah dari salah satu anggota arisan dan mengadakan pesta kecil selama arisan. Maka dari itu, arisan juga memegang peran penting sebagai sarana sosialisasi dalam bermasyarakat.

Terakhir untuk pemenuhan kebutuhan melalui arisan ini bisa didapatkan oleh tiap-tiap anggota arisan dan jenis kebutuhan yang dipenuhi juga bermacam-macam sesuai dengan arisannya itu sendiri. Sebagai contoh, arisan lebaran yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lebaran, dimana setiap anggota akan dimintakan iuran setiap bulan selama 10 bulan dan 2 bulan menjelang lebaran, pengelola arisan akan menggunakan dana yang terkumpul untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan ketika lebaran seperti bahan-bahan kue, daging, beras dan sebagainya.

Jenis Arisan

Dalam praktiknya, ada banyak sekali jenis arisan yang bisa ditemui di sekitar kita. Hal ini disebabkan karena konsep arisan itu sendiri yang simple sehingga bisa diterapkan untuk berbagai macam kebutuhan. Akan tetapi, ada beberapa jenis arisan yang marak kita jumpai dan penjelasannya sebagai berikut:

1. Arisan Uang

Arisan uang adalah arisan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia, dimana setiap anggotanya akan diminta menyetorkan sejumlah uang setiap periode waktu tertentu, dan setelah semua peserta arisan menyetorkan, maka akan ditentukan siapa penerima uang arisan yang telah dikumpulkan. Arisan jenis ini juga memiliki beberapa variasi lain seperti metode menentukan siapa penerima arisan di setiap periode bisa ditentukan secara fix dari awal seperti menggunakan urutan, atau bisa juga penerima arisan akan diacak di setiap periode. Inti utama dari arisan ini sangatlah mirip dengan menabung uang.

2. Arisan Barang

Sedikit berbeda dengan arisan uang, arisan barang ditujukan supaya setiap member arisan bisa memiliki barang tertentu dari hasil uang yang terkumpul dari arisan. Contoh dari arisan ini amatlah beragam karena bisa menyesuaikan kebutuhan terhadap barang apa yang akan dipenuhi dari arisan ini.

Arisan lebaran adalah arisan yang termasuk ke dalam jenis arisan barang. Para peserta arisan ini akan berkomitmen untuk mengumpulkan sejumlah uang dalam periode satu tahun atau kurang dan uang yang terkumpul akan dikelola oleh pemilik arisan untuk dibelanjakan kebutuhan lebaran. Karena pengelolaan dana harus dilakukan sebelum harga-harga barang naik menjelang lebaran, maka peserta arisan biasanya diharuskan untuk menyelesaikan iurannya tepat waktu.

Keuntungan Ikut Arisan

Alasan arisan sangat diminati oleh masyarakat Indonesia tentu karena dengan adanya arisan, ada manfaat yang diterima oleh pesertanya. Secara umum, dari semua jenis arisan yang ada, keuntungan dari ikut arisan adalah kita bisa mendapatkan manfaat dari iuran secara lebih cepat dari menabung, mendapat tambahan manfaat diluar iuran serta menambah relasi sosial.

Dari contoh  jenis arisan uang, baik yang diundi ataupun penerimanya tetap, setiap anggota bisa merasakan manfaat iuran lebih cepat ketimbang menabung secara mandiri. Sedangkan dari contoh jenis arisan barang, pesertanya bisa merasakan manfaat seperti kebutuhannya terpenuhi dengan cara iuran sejumlah uang di tiap periode tertentu ketimbang harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan yang sama.

Kerugian & Potensi Masalah

Meskipun ada banyak manfaat arisan, tentunya hal ini tidak bisa terlepas dari kerugian dan juga potensi terjadinya masalah selama berjalannya arisan itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwasannya ketika berurusan dengan uang, tentu akan ada masalah yang timbul, bukan? Pada blog kali ini, kita juga akan membahas beberapa kerugian mengikuti arisan serta potensi masalah yang bisa ditimbulkan.

1. Potongan-potongan

Setiap arisan pasti ada pengelola yang berusaha mengumpulkan beberapa orang untuk ikut ke arisan yang sama. Tentu saja sebagai pengelola, ia berhak untuk mendapatkan keuntungan, bukan? Sebagai contoh, ketika A mengadakan arisan, dan berhasil mengumpulkan 10 orang lain untuk ikut, maka di setiap pencarian dana oleh penerima arisan, A akan meminta sejumlah uang sebagai biaya administrasi. Hal inilah yang menjadi potongan-potongan yang akan dibebankan kepada penerima. Tentunya hal ini tidak menjadi masalah ketika semua peserta arisan sudah mengetahui hal ini akan terjadi. Namun kenyataanya bisa saja pengelola arisan mengenakan potongan-potongan yang mungkin saja tidak diketahui sebelumnya oleh peserta arisan.

2. Ancaman penggelapan dana

Baik disadari ataupun tidak, dana yang dikelola oleh pengelola arisan amat rentan mengalami penggelapan dana. Alasannya sangatlah simple, karena semua dana yang berasal dari iuran peserta arisan berada di tangan pengelola. Hal ini menjadikan dana tersebut rentan disalahgunakan oleh pengelola itu sendiri.

3. Kurangnya transparansi

Sebagai peserta arisan, kita tidak bisa mengakses riwayat penggunaan dana dari iuran yang sudah terkumpul. Terutama pada arisan barang, tentunya kita bisa merasa lebih tenang ketika kita sudah mengetahui bahwa dana yang sudah digunakan telah digunakan sebagaimanamestinya. Selain itu kita juga tidak bisa secara langsung mengetahui apakah peserta arisan lainnya melakukan penyetoran dana dengan lancar, ataukah sering tidak tepat waktu.

Tidak hanya dari sisi peserta, namun juga dari sisi pengelola kita tidak bisa mengetahui riwayat seseorang apakah pernah melakukan penggelapan dana arisan, gagal membayar iuran arisan dan sebagainya. Hal ini amatlah diperlukan untuk mengurangi potensi adanya peserta arisan yang tidak bisa menjaga komitmennya sehingga berakibat buruk bagi pengelola dan peserta lainnya

4. Sulit mencari anggota arisan

Ketika mencari anggota arisan, biasanya pengelola hanya bergantung pada kerabat dekatnya, ataupun orang-orang yang ia kenal untuk ikut bergabung. Sangatlah sulit untuk mencari orang diluar kenalan terlebih lagi karena alasan di point ketiga yang menjelaskan bahwa sulit untuk mendapatkan transparansi dan riwayat arisan baik pengelola dan juga peserta arisan

5. Iuran macet

Ketika tiba saatnya pembayaran iuran arisan, tentu saja sering terjadi iuran macet. Entah itu karena hal yang memang diluar kuasa, atau memang peserta arisan yang tidak bisa bertanggung jawab. Hal ini adalah masalah pelik yang memang sulit dicari jawaban atas solusinya.

Akan tetapi, apabila pesimisme ini kita kesampingkan dan coba mencari apa sumber masalah dari iuran macet, kita dapat temukan bahwa macetnya iuran disebabkan oleh dua hal besar. Pertama, disebabkan oleh kondisi ekonomi dan kedua disebabkan integritas peserta arisan yang rendah. Untungnya, keduanya memiliki solusi terpisah untuk mengatasinya. Hal ini akan dibahas di blog post selanjutnya yang akan membahas solusi teknologi pada arisan.

6. Pencairan dana terhambat

Terhambatnya pencairan dana ketika sudah tiba waktunya peserta arisan menerima manfaat bisa disebabkan adanya satu atau lain hal yang terjadi baik antara penerima dengan pengelola ataupun dengan peserta arisan secara menyeluruh. Agak sulit memang untuk dijelaskan, tapi kita bisa menggunakan contoh kasus untuk membantu menjelaskan.

Kasus pertama terjadinya hambatan ketika pencairan dana adalah ketika terjadi masalah personal antara peserta arisan dan pengelola. Penyebabnya bisa beragam, tetapi ketika hal ini terjadi, tidak ada pihak lain yang bisa menengahi masalah ini. Uang yang berada di tangan pengelola pun menjadikannya lebih unggul dalam permasalahan ini karena semua berada di dalam kendalinya.

Kasus kedua adalah terjadinya kasus yang mirip seperti poin kedua, dimana terjadinya penggelapan atau penyelewengan dana peserta oleh pengelola yang menjadikan tidak adanya uang yang bisa dicairkan ke peserta. Baik kasus pertama ataupun kedua bisa dicarikan solusinya apabila uang peserta arisan tidak berada di tangan pengelola sejak hari pertama. Tentunya solusi hal ini akan dijelaskan di blog post selanjutnya.

Penutup

Yah begitulah sekilas tentang arisan. Sebuah metode yang menggabungkan sosial dan ekonomi dalam satu tempat yang sama untuk memenuhi kebutuhan semua anggotanya. Hal ini sangat menarik karena arisan dirasa belum tersentuh teknologi, sehingga amatlah menarik untuk kita selediki lebih dalam apakah teknologi bisa diimplementasikan dalam arisan bukan? Blog selanjutnya tentu akan membahas hal tersebut. So, see you next time!

Leave a Comment

Techno Blogger